Pengalaman Memasukan Danesh Sekolah SDIT

Enggak terasa danesh udah semakin besar dan mau masuk SD. Rasanya baru kemarin merasakan betapa sulitnya mendptkanmu nak, sehingga hrs menjalani program hamil dgn dr Patut Ritonga di Hermina Bekasi.

Dengan pertimbangan ingin menanamkan dan menguatkan dasar agama, akhirnya saya dan suami memilih SDIT. Ternyata, memasukan anak ke SDIT itu bukanlah hal yg mudah, semudah memasukan anak ke sekolah swasta jaman dulu. Klo jaman dulu, tepatnya jaman saya, masuk sekolah swasta itu hanya terpenting menyiapkan uang saja. Krn banyak ortu yg lbh memilih memasukan anak mereka ke SD negeri. Tp skr masuk SDIT itu bukan hanya soal uang yg dipersiapkan, tp juga banyak peminatnya dan harus menjalani banyak tes, mulai dari calistung, psikotes, hingga tes olahraga (mungkin sama dengan aktifitas).

Belum lagi ada drama2 yang timbul saat dinyatakan danesh blm matang dan tidak lulus masuk SDIT. Jujur masukin anak ke sekolah SD itu lumayan bikin pusing. Nah, untuk itu, tulisan saya kali ini ingin membahas mengenai pilihan SDIT yang sudah saya kumpulkan brosurnya dan ikut daftar beberapa, hingga beberapa tips mencari SDIT  berdasarkan pengalaman saya mendaftarkan danesh di bbrp sekolah tsb. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Aaaminnnn..

Okeh, runutan hal yang saya ingin bahas adalah

1. persiapan untuk memasuki SDIT. sebaiknya, ortu mencari tahu mengenai SDIT yang akan dituju setahun sebelumnya. Dengan coba menanyakan mengenai tes apa saja yg akan dijalani, biaya pendidikan, fasilitas yang ditawarkan, sistem pendidikan, hingga ekstrakulikuler. Hal ini juga sebagai bayangan para ortu menyiapkan uang utk anak saat memasuki sekolah nti. Biasanya setiap tahun mengalami kenaikan. Namun, tidak terlalu signifikan. Kenaikan bisa antara Rp 200 ribu hingga 1 juta.

2. biasanya sekolah SDIT sudah memulai pendaftaran sejak bulan November. Beberapa diantaranya 

pun menggelar tes masuk sekolah hingga 2-3 gelombang. Namun, biasanya pada bulan november - desember beberapa sekolah bahkan menggelar open house atau semacam festival utk memperkenalkan sekolah mereka. Di momentum ini, biasanya banyak penawaran menarik yg ditawarkan. Salah satunya formulir gratis. Mengingat harga formulir di sekolah SDIT lumayan, kisraan mulai dari Rp 250-400rb. Atau bahkan potongan harga atau biaya saat masuk sekolah nanti.

3. persiapkan anak setidaknya bs baca, tulis, dan berhitung. Dan beberapa pengetahuan mengenai surah pendek.  Dan tentu saja, diiringi doa dr ayah dan bundanya. Ada beberapa sekolah yang menentukan batas minimal usia anak, yaitu 5 tahun 8 bulan hingga 6 tahun.

4. saat mendaftar sekolah SDIT, sebaiknya mendaftar setidaknya di dua sekolah yang berbeda di setiap gelombangnya. Sehingga saat kemungkinan tidak diterima, masih ada peluang di sekolah lain. Apabila, di gelombang pertama tidak diterima, bisa mencoba di gelombang penerimaan senjutnya. namun, peluangnya semakin kecil ketika di gelombang selanjutnya, mengingat kursi yang tersedia semakin terbatas.

5. penuhi semua syarat saat pendaftaran. Yaitu, mengikuti tes dengan membeli formulir, fotokopi akta kelahiran, fotokopi kk, pas foto anak, hingga materai.

6. saat tiba waktunya tes persiapkan hal-hal yang di perlukan. Biasanya alat tulis, crayon, buku gambar, gunting, lem. Disaat anak menjalani tes, orang tua juga diharapkan hadir untuk melaksanakan wawancara dengan pihak sekolah. Pada saat wawancara itu, beberapa sekolah ada yang menanyakan riwayat mengenai penyakit, proses kelahiran anak, momentum pertumbuhan anak seperti kpn berjalan, merangkak, blibling dan mulai bicara, jam tidur, kebiasaan anak, dan perilaku anak. Ada pula pertanyaan mengapa ortu memilih sekolah tersebut. Serta, kesiapan orang tua untuk membayar biaya dari sekolah tersebut. Nah, sesi wawancara ini biasanya orang tua mengambil nomor urut, krn itu langsung tanyakan ke panitia mengenai lokasi dan pengambilan nomor urut utk wwcr ini. Tp Semakin datang pagi, semakin dpt nomor awal sehingga saat anak selesai tes, wawancara pun bisa selesai.

7. biasanya hasil tes disampaikan seminggu setelah pelaksaan tes. Hasil tes juga dilampirkan mengenai hasil psikotes anak mengenai perkembanganya.

8. apabila sudah dinyatakan diterima. Orang tua diharuskan mendaftar ulang dengan membayar biaya sekolah dgn angka yang telah ditentukan. Biasanya ada yang memberikan kelongaran dengan menyicil pembayaran. Ada pula opsi yang memberikan diskon apabila langsung melunasi pembayaran.

Demikian pengalaman saya yang yang bagikan. Semoga bisa bermanfaat. 

Berikut saya lampirkan beberapa brosur, rincian biaya, dan biaya pendafataran dari sekolah yang berada di seputaran Bintara (Bekasi Barat), dan pondok kopi - pondok kelapa (Jakarta Timur).

Biaya formulir + tes kematangan/psikotes thn ajaran 2019/2020:
1. SDIT Al Hikmah (bintara jaya - bekasi barat) Rp. 400 ribu
2. SDIT Insan Rabbani (duta kranji - bekasi barat) Rp 280 ribu
3. SDIT Al Halimiyah (pondok kopi - jaktim) Rp 250 ribu
4. SDIT Nurul Islam (pondok kopi - jaktim) Rp 400 ribu
5. SDIT Cahaya Ilmu (pondok kelapa-jaktim) Rp 375 ribu
6. SDIT Al Kautsar (masnaga/bintara jaya - bekasi barat) Rp 300 ribu
7. SDIT Al Iman (antara/bintara jaya - bekasi barat) Rp 450 ribu

Biaya masuk sekolah ajaran 2019/2020:
1. SDIT Al Hikmah (bintara jaya - bekasi barat) Rp 14.945.000
2. SDIT Insan Rabbani (duta kranji - bekasi barat) Rp 10.180.000
3. SDIT Al Halimiyah (pondok kopi - jaktim) Rp 12.130.000
4. SDIT Nurul Islam (pondok kopi - jaktim) Rp 13.705.000
5. SDIT Cahaya Ilmu (pondok kelapa-jaktim) Rp 12.880.000
6. SDIT Al Kautsar (masnaga/bintara jaya - bekasi barat) Rp 9.225.000
7. SDIT Al Iman (antara/bintara jaya - bekasi barat) Rp 15.820.000